Sunday, July 5, 2020

Baby #2

Tanggal 24 Mei 2020 bertepatan dengan Idul Fitri atau lebaran pertama.sekitar pukul 16 saya mulai merasakan sedikit kontraksi, tetapi saya abaikan saja, karena tdk terlalu sakit. Sekitar jam 18.00 saya menelpon sepupu saya yang profesinya bidan, menanyakan apakah harus saya ke RS sekarang, tetapi sepupu saya menyarankan ke RS kalau kontraksinya sudah berasa semakin kuat. Jam 19.00 saya silaturahmi dengan teman dekat semasa kuliah dengan bervideo call. Saat itu kontraksi sama sekali tidak terasa. Jam 20.30 saya menelpon suami saya yang sedang berada di luar negri, saat itupun kontraksi belum terasa, tetapi saya sudah menyampaikan ke suami saya bahwa saya akan melahirkan besok atau lusa. Setelah anak pertama saya tidur pulas, sekitar pukul 22.00, saya memutuskan untuk pergi ke RS ditemani kakak saya. Karena saat itu adalah hari raya idul fitri saya rasa akan kesulotan mendapatkan taksi, saya mencoba menggunakan grab, tetapi systemnya lama sekali, meminta saya verifikasi dengan foto, sehingga saya tidak bisa mengakses aplikasi grab. Lalu saya menelpon blue bird. Blue bird datang 40 menit kemudian, langsung saja saya menuju RS. Sekitar jam 23.30 saya tiba di ruangan bersalin, bidan memeriksa saya dan katanya sudah bukaan 3. Bidan mengatakan bahwa pasien yang akan opname harus tes swap covid 19, biayanya sekitar 2jutaan rupiah, saya hanya mengiyakan saja, karena kontrakai mulai terasa walau hanya sedikit saja. Kemudian karena menurut bidan masih lama, jadi saya beristrahat dan akhirnya saya tertidur. Sekitar pukul 02.00 terasa ada cairan keluar, saya terbangun, dan mulai panik, menurut bidan itu hanya rembesan air ketuban, ketubannya belum pecah. Sekitar pukul 03.00, saat kakak saya sedang sholat malam, tiba-tiba terasa ketuban pecah, bidan dan perawat datang dan sayapun semakin panik karena bidan mengatakan akan segera dilakukan tindakan, tak lama kemudian dokter obgyn saya pun datang, tak lama merasakan sakit dan saya tidak merasa mengejan, tiba-tiba dokter menyuruh saya teriak sekuat2nya, tak lama kemudian terdengar suara tangisan bayi, mashaAllah, Allahu Akbar, jam 03.34 lahirlah anak kedua saya, laki-laki, alhamdulillah sehat, lancar.

Ini pengalaman pertama saya melahirkan di Imdonesia, karena yang pertama saya melahirkan di Jepang. Alhamdulillah semuanya lancar, seperti mimpi.

25 Mei 2020, di masa pandemik covid 19(corona) Semoga menjadi anak sholeh, patuh pada orang tua, takut akan Allah, sehat, pintar, ganteng. aamiin yaa rabbal alamaiin.

No comments: