Pelajaran hari ini dari Imdelda Sensei.
O miso ka? Bukan! O Soba
Saya belum pernah makan osoba rasa miso! Teman-teman pernah? Paling-paling tahunya Kare-Soba カレーそば (bukan kare no soba loh :D – sebelahnya dia) yang sudah pasti saya tidak akan makan karena saya tidak suka kare. Atau Nisin-Soba にしんそば yang diatasnya diberi ikan Nisin (Makerel), selain yang teiban 定番 yang populer/umumnya Kitsune Soba dan Tanuki Soba. Tentu masih banyak jenis yang lain.
Hari ini hari terakhir di bulan Desember! Tanggal 31 Desember di Jepang disebut dengan OMISOKA 大晦日. Tapi sebetulnya ada juga nama lainnya yaitu Otsugomori. Tsugomori itu artinya bulan tertutup, tapi saya sendiri masih penasaran kenapa akhir tahun itu dinamakan Omisoka. Ternyata MISO 晦日 itu adalah sebutan hari-hari terakhir bulan Desember, dan tgl 31 itu yang “terbesar” sehingga disebut dengan Omisoka大晦日. Dan tgl 30 disebut Komisoka 小晦日. Selain itu tanggal 30 三十日 itu dahulu dibaca sebagai MISO bukan Sanjunichi. Setiap bulan ada akhirnya, ada MISO-nya, atau tepatnya AKHIR BULAN. Jadi meskipun tanggal 29 atau 31 yang terakhirpun, tetap disebut MISO. Sekarang pun rupanya masih ada pemakaian tulisan 三十日 itu sebagai Misoka, seperti Misokasoba 三十日蕎麦 dll.
Setelah selesai melakukan OSOJI 大掃除 pembersihan besar-besaran (aku dong belum selesai osojinya hehhe), warga Jepang mempersiapkan pernik-pernik tahun baru seperti Shimenawa注連縄、Matsukazari 松飾り(kalau di Tokyo biasanya dengan Kadomatsu 門松), Kagamimochi 鏡餅 dan lain-lain. Ada banyak do’s and don’ts-nya tapi akan terlalu panjang jika saya tulis di sini. Saya sendiri tidak pernah memasang hiasan-hiasan ini, karena selalu melewatkan tahun baru di rumah mertua.
Semua ini merupakan penyambutan untuk Toshigami 歳神様, Dewa tahun (baru). Sebutan yang umum adalah Toshigami, tapi bisa juga Toshitokujin 歳徳神atau Shogatsusama 正月様. Arah datangnya Dewa Tahun Baru ini berlainan setiap tahun, dan arah itu dinamakan Eho 恵方 (Ingat Ehomaki ya... yang dimakan pada waktu setsubun). Dan dipercaya bahwa Toshigami itu mendatangi rumah-rumah sehingga harus disambut di rumah dengan segala pernik-pernik itu. Bahkan sebelum 1891, keluarga-keluarga di Jepang TIDAK KELUAR rumah dan mengadakan HATSUMODE 初詣 ke kuil. Jadi kebiasaan ke kuil di Tahun Baru itu baru-baru saja loh.
Nah, di penghujung tahun merupakan kebiasaan orang Jepang untuk makan TOSHIKOSHI SOBA 年越しそば. Dilihat dari kanjinya, toshi wo kosu, melewati tahun, menutup tahun dan melangkah ke tahun yang baru. Dipilihnya soba sebagai hidangan menutup dan membuka tahun itu tidak lepas dari ciri soba yang mudah dicerna. Konon dahulu pembuat kerajinan emas, mengumpulkan serpihan emas dan memasukkannya dalam adonan soba. Sehingga dianggap soba bisa menaikkan “rejeki” di tahun yang akan datang. Atau soba itu mudah diputus waktu makan, sehingga dianggap bisa menghapus kemalangan/kedukaan segala yang buruk-buruk dari tahun yang akan ditutup, supaya tidak ikut di tahun yang baru. Atau karena soba itu panjang, diharapkan supaya bisa panjang umur (ini seperti mi ulang tahun ya). Dan yang paling “aneh” menurut saya, karena SOBA itu sama ucapannya dengan soba yang artinya di sebelah, jadi sambil makan soba berharap bisa terus berada di sebelahnya 末永くそばにいられますように ... (loh tadi bilang cepat putus, kok ini di sebelahnya terus hahaha)
Saya sendiri selalu menyiapkan soba untuk Toshikoshi tapi biasanya belum sempat makan sudah kenyang. Makan malam di keluarga kami pada Omisoka biasanya dimulai dari pukul 5 sore, makan sambil minum sake... mabuk... siapa yang mau buat sobanya? :D Tidak jarang sobanya menjadi Oshogatsu soba! Dimakan pada siang hari tanggal 1. Nah memang waktu makan soba itu kapan, menjadi polemik di keluarga kami. Dan setelah saya cari info, ternyata memang tidak ada keharusan dimakan kapannya. Pokoknya setelah jam 12 siang tgl 31 gitchu... Ada yang dimakan sebagai makan malam sambil menonton kohaku uta gassen紅白歌合戦, ada yang sebelum pergi “old and new” di luar, ada pula yang makan setelah jam 11 malam. Saya sendiri sih inginnya makan setelah jam 11 malam, supaya afdol bisa TOSHI WO KOSU melewati tahun sesungguhnya. Konon Joya no kane 除夜の鐘、bunyi lonceng sebanyak 108 kali dari kuil-kuil itu juga mulai terdengar sejak pukul 11 malam, jadi bisa makan soba sambil mendengar Joya no kane. Teman-teman yang bisa mendengar lonceng kuil itu harap hitung ya! Konon kalau bisa mendengar semua 108 dentang lonceng kuil maka dia akan beruntung loh! 108 kali itu melambangkan 108 dosa manusia (Aku sebenarnya jadi penasaran 108 dosa itu apa saja sih? Setelah susah payah baca kanji sejumlah 108 dan belum semua terbaca karena kanji kuno, nomor satu adalah “Rakus” dan nomor dua “Marah” dst dst)
Omisoka 大晦日 (31 Des) – Toshikoshi 年越し (00:00) – Gantan 元旦 (1 Jan)
Selamat menyambut tahun 2019, Heisei 31 平成31 (yang hanya akan berlangsung 4 bulan) dan menutup tahun 2018
Saat seperti ini yang paling tepat menyebutkan “Yoi Otoshi wo” よいお年を yang merupakan singkatan dari “Yoi Otoshi wo Omukaekudasai” よいお年をお迎えください。Selamat menyambut tahun yang baik!
No comments:
Post a Comment