Friday, April 23, 2010

Kucing dalam Agama Islam

Sering aku mendengar pembahasan mengenai kucing adalah binatang kesayangan Rasulullah. Aku pribadi merasa segan dengan binatang ini, entah bermula dari mana, mungkin ada hubungannya dengan penyakit yang sejak kecil aku derita "asthma". Penyakitku itu akan kambuh apabila bersentuhan dengan debu, bulu, dingin, lemak, dll. Masing2 orang memang berbeda penyebab kumatnya. Kebetulan aku alergi dengan dingin, bukan dengan debu/bulu. Namun karena orang tuaku sudah khawatir terjadi apa-apa dengan anaknya, maka aku diprotek sebagaimana rupa agar tidak berinteraksi dengan kucing, sampai akhirnya aku tumbuh sampai dewasa dan "parno" sama yang namanya kucing. Berbanding terbalik dengan apa yang dulu aku alami, setelah dewasa, orang tuaku dna keluargaku malah mensupport aku untuk menyukai binatang, bahkan ibuku menyarankan agar kita sebagai manusia juga harus dapat berbagi sesama makhluk hidup dengan memberi makan kepada kucing atau binatang lainnya ciptaan Allah. Namun hal itu tidak menyurutkan niatku dan kebiasaanku untuk enggan dekat-dekat atau berinteraksi dengan kucing. Bagiku kucing tak lebih hanya binatang yang susah diatur, bandel dan perusak.

Hari ini entah ada semilir angin apa, sehingga membawaku untuk menelusuri paman google untuk mencari artikel mengenai kucing, atau bagaimana perlakuan manusia kepada kucing sesuai dengan agama Islam. Sayangnya, sampai sekarang aku belum menemukan artikel yang mengena di hati. InsyaAllah penelusuranku akan terus kulanjutkan sampai aku merasa yakin :)



Berikut adalah copasan dari sebuah situs hasil googlingku :
Dari situs :


"Cerita Nabi Muhammad SAW dan Kucingnya.Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya. Sebgai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu.Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah, ia selalu mengeong ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Bahkan kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga sendiri.Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al bukhori, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.Beberapa diantara orang terdekat nabi juga memelihara kucing. Aisyah binti abubakar shiddiq, istri nabi amat menyayangi kucing, dan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh si kucing. Abdurrahman bin sakhr al Azdi. diberi julukan Abu huruyrah (bapak para kucing jantan), karena kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya."

No comments: