Thursday, February 12, 2009

PELARIAN CINTA

“Pagi ini sepertinya sama seperti hari-hari kemarin, aku bosan dengan kehidupan di Indonesia” gumamku. Sepertinya hari-hariku di Indonesia, tetapi jiwaku di Tokyo. Yah beginilah aku, aku hanyalah seorang wanita yang tidak berdaya akibat perbedaan agama dan budaya. Tak lama kemudian, lamunanku buyar dengan sapaan seorang cowo yang duduk persis disebelahku.

“Kok pagi-pagi sudah bengong sih??atau kurang tidur kamu ya?”, sambil mengulurkan tangannya, dia langsung memperkenalkan diri,” namaku Dani Febriansyah, tapi panggil saja aku Dani”. Setelah dia menyebutkan namanya, aku jadi pengen ngakak rasanya, karena cowo ini memiliki nama sama sepertiku, akhirnya aku menyambut uluran tangannya “namaku Dani Notonegoro”. Akhirnya lamunanku tentang Jepang berakhirlah sudah, yah memang semestinya kenanganku bersama Yo chan harus kukubur sudah, sekarang aku sudah berada di Indonesia dan harus mematukkan otakkku sekaligus tubuhku disini. Aku tidak mau lagi membagi jasadku dengan otakku yang tercecer di Tokyo. Dani yang sekarang harus beda dengan Dani yang dulu....yah itulah resolusiku tahun ini.

Akhirnya perjalanan dari kosan ke kantorku terasa tidak sesunyi biasanya, karena ada Dani disebelahku. Dani adalah staff di bagian QC sedangkan aku adalah supervisor di bagian spare part. Walaupun dari segi pekerjaan kami tidak terlalu berhubungan langsung, namun karena kosannya dan kosanku saling bersebelahan, maka aku dan Dani mendapat satu buah mobil jemputan yang sama. Ada beberapa staff lain yang rumahnya tidak jauh dari kosankupun selalu diantar jemput dengan mobil yang sama. Jadi total staff yang diangkut bersama denganku ada 5 orang.
Aku memang baru saja kembali ke Indonesia setelah aku melanjutkan kuliahku di Shizuoka. Atas kemauan orang tuaku, selama 2 tahun aku mengikuti Nihongo Gakko di Shizuoka. Nihongo Gakko adalah tempat dimana kita belajar bahasa Jepang. Biasanya yang ikut disana adalah orang-orang yang ingin melanjutkan S2, tetapi kemampuan bahasanya belum mencukupi, makanya mereka mengikuti Nihongo Gakko ini. Namun, tujuan aku ke Tokyo adalah untuk mengikuti kemauan orang tuaku saja, bahkan saat aku sudah betah dan menemukan “my soulmate” di Tokyo, malahan ibu dan bapakku melarang aku melanjutkan S2, dan aku disuruh untuk segera kembali ke Indonesia dan bekerja di Indonesia. Yah...begitulah nasibku, aku memang selalu tidak bisa menolak permintaan ibu dan bapakku, apalagi aku tahu, bahwa aku anak perempuan satu-satunya yang mereka banggakan. Akhirnya dengan berat hati, aku harus long distance relationship dengan Yo chan. Yo chan adalah atasanku saat aku bekerja paruh waktu di sebuah restoran di Tokyo. Dia adalah seorang chef hebat yang terkenal di Jepang. Nama lengkapnya Masazuka Yoshida, aku lebih suka memanggilnya Yo chan.

Setelah 2 bulan aku bekerja di Bekasi, lambat laun, tanpa kusadari relung hatiku sudah terisi dengan pengganti Yo chan. Memang awal yang sulit, dimana kita harus membandingkan pasangan kita yang dulu dengan yang sekarang. Yo Chan berbadan tegap, gagah, putih. Sedangkan Dani adalah cowo item,, dekil....ahhhh pokoknya jauh dari wajah Jepang deh, hehehhe. Yah dengan kegigihannya Dani rajin menelponku, memperhatikanku, memberikanku sarapan pagi, mengingatkanku makan, menemani kesendirianku, akhirnya sedikit demi sedikit aku bisa berpaling dari Yo Chan. Sebenarnya, memang sulit aku menerima Dani, dimana rekan-rekan kerjaku banyak yang membicarakan status kami. Aku sendiri sih tidak mempermasalahkan posisiku, dimana aku seorang Supervisor dan Dani seorang staff QC biasa, tapi memang dasar cewe pabrik yang kurang kerjaan kali ya, aku sampai capek dengar obrolan mereka yg membicarakan kedekatan aku dengan Dani. Walaupun panas aku mendengarnya, tapi aku sok bodo amat dengan ocehan mereka. Tak lama, setelah beberapa bulan aku mengenal Dani, akhirnya aku jadian dengan Dani dengan harapan aku bisa melupakan Yo Chan.

Awal-awal yang sangat sulit bagiku, dimana aku ingin mendapatkan pengganti Yo Chan, namun disisi lain aku capek dengan ocehan bahwa aku tidak pantas dekat dengan Dani yang hanya staff biasa. Di lubuk hatiku yang terdalam, sebenarnya aku masih sangat sayang kepada Yo Chan, namun statusku memang sudah menjadi pacarnya Dani. Yah, aku harus meyakinkan teman-teman kantorku, bahwa Dani & Dani adalah pasangan yang serasi.

Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan berjalan, tepat 1 tahun aku dan Dani menjalin kasih. Awalnya memang aku masih sangat mencintai Yo Chan, namun setelah 1 tahun ini, aku mulai sayang kepada Dani. Namun di saat aku mulai sayang itulah, aku mendapat promosi menjadi assisten Manager Spare Part dan aku akan ditraining ke Jepang selama 6 bulan dan kota yang akan kutuju adalah Tokyo. Seperempat hatiku berteriak kegirangan mendengar kabar itu, namun setengah hatiku meraung kesedihan mendengarnya. Awalnya memang Dani hanya kujadian pelarian sementara saja, karena cita-citaku yang terdalam adalah bisa S2 di jepang atau setidak-tidaknya dapat bertemu dengan Yo Chan lagi. Hati kecilku bergumam “Inilah adalah saat yang tepat untuk lepas dari Dani, toh aku memang menjadian Dani hanya pelarianku saja”. Arrrrrgggggg....dua hatiku dengan dua kubu yang berbeda saling berteriak, kedua membuat aku galau. Sepertinya hati ini berteriak antara Dani dan yo Chan, sampai akhirnya aku tak sanggup mendengar kata hatiku sendiri. Ternyata hatiku masih lebih berpihak sama Yo Chan ketimbang dengan Dani yang selama ini telah menemaniku dalam kesendirian.
Akhirnya saat yang dinanti-nanti tiba, saat dimana aku tinggal di jepang, namun ternyata betapa kecewanya diriku, dimana saat kudatangi apartemen Yo Chan, aku menemukan Yo Chan sedang asyik berdua dengan wanita cantik, yang kudengar dari temannya, cewe itu bernama Kanako Yoshimitsu. Kanako adalah seorang Chef terkenal juga dan baru-baru mereka dipasangkan sebagai duet Chef dalam sebuah acara TV. Betapa luruhnya hariku, remuk redam.....luruh semua harapanku..asaku...citaku....mimpiku. Saat itulah, akhirnya aku sadar bahwa aku telah menyia-nyiakan Dani, ya Daniku, Dani yang selalu mengantarkan sarapan ke mejaku, Dani yang menemaniku saat aku menangis merindukan Yo Chan, Dani yang selalu menghiburku saat aku melamun di jemputan, Dani yang selalu membacakan aku berita-berita aktual terkini karena aku tidak sempat menonton atau membaca berita. Dengan kesadaranku itu, aku oangsung meraih handphoneku dan menelpon Dani di Jakarta.
Aku : Assalamualaikum, kamu lagi apa sayang?
Dani : Waalaikumsalam, aku lagi capek nih Dan, besok aja ya telponnya
Tuttttttttttttttttttttttt.....tanpa disangka2 ternyata Dani mematikan telponku begitu saja. Saat itu aku tetap positif thinking.

6 bulan berlalu, tibalah saat aku kembali ke Indonesia tanah airku tercinta. Aku heran, kenapa Dani tumben tidak menjemputku ke bandara, padahal beberapa kali sebelum ini, aku sering meeting ke Shizuoka untuk 3-5 hari, pasti dia menjemputku tanpa kumintapun, tapi ini, telponku tidak, menjemputpun tidak.

Dengan segala pertanyaan di otakku, saat kutiba di kosan, aku telpon Dani.
Aku : Dan, kamu dimana?
Dani : Eh iya sayang, kamu sudah sampai? Sudah kamu istirahat dulu ya, nanti aku ke kosanmu. Ok? Miss u
Tutt........................................Telponnya dimatikan begitu saja.
Pertanyaan di otakku semakin menjadi, kenapa sih dengan Dani, ada apa dengan dia?

Keesokan harinya Dani main ke kosanku.
“Dan, aku mau bicara serius denganmu” itulah kata2 yang di ucapkan saat aku baru membukan pintu kamarku.
“Ada apa sih Dan?” tanyaku.
“hubungan kita sepertinya harus berakhir disini Dan?” ucapnya
“Iya tapi kenapa??dan ada apa?? “Tanyaku lagi.
“Aku sudah dijodohkan orang tuaku Dan, aku harus menikah dengan calon dari orang tuaku. Orang tuaku meminta aku menikahi gadis yang satu suku denganku “ jelasnya.
“Tapi kamu masih sayang aku kan Dan?” tanyaku.
“Iya Dan, tapi aku tidak bisa sama-sama kamu lagi, aku sudah tunangan dan aku tidak sepadan denganmu Dan” ucapnya. Cari saja laki-laki lain yang lebih pantas untukmu Dan. Kamu seorang wanita yang mandiri, pintar, cantik, dan memiliki jabatan, jadi masa depanmu bukanlah denganku. Ambillah masa depanmu di pria lain Dan. Aku hanyalah staff biasa, sedangkan kamu seorang asisten Manager, kamu harus sadar itu Dan. Perbedaan aku dan kamu sulit kujangkau Dan”.

“Namun kenapa baru sekarang kamu permasalahkan Dan? “tanyaku.
“Maafkan aku Dan, saat kamu di Jepang, orang tuaku sudah memaksaku untuk bertunangan dengan Dinda, anak dari Mak Cik Hani. Aku tidak bisa berbuat apa-apa Dan, maafkan aku” ucapnya.
Saat itu tanpa kusadari, bulir-bulir air mataku membasahi pipiku, dada ini terasa tertahan, tenggorokanku tercekik, nafasun kutak sanggup, aku benar-benar kehabisan kata-kata dengan penjelasan Dani itu. Yah mungkin memang awalnya aku yang salah, aku terlalu cuek dengan pria yang selalu menemaniku, aku terlalu sibuk dengan urusan kerjaanku, karena aku dulu selalu berharap mendapat promosi dan ditempatkan di kantor pusat Tokyo saja. Namun, disaat aku masih merindukan sosok yang selama ini menemaniku di mobil jemputan, sosok yang mengingatkanku makan, menemaniku di kesendirianku di kosan.
Setelah itu, Dani pergi dan meninggalkanku sendirian di kamar kos-kosanku.
Yah sudahlah, mungkin memang salahku, mengapa aku jadikan seorang Dani Febriansyah sebuah pelarian, padahal cintanya tulus, namun mataku buta saat itu, mataku dibutakan oleh impian Mr. Chefku. Oh mimpiku oh pangeranku Dani, maafkanlah aku........







Nama dan tokoh dalam cerpen ini hanyalah fiksi belaka.

Jakarta, 12 Pebruari 2009
Created by Tini

1 comment:

Fadli said...

gw paling demen baca cerpen .ntar gw copas, gw baca sbg pengatar waktu tidur..great short story I thought. terus berkarya sis!