Saturday, February 7, 2009

CINTAKU DAUN HIJAU

“Arrrggggghh, kok salah lagi sih mba? Aku kan mintanya foto ini dibuat dari angle samping, jadi biar mobilnya terlihat kokoh dan terlihat elegennya”.

Yah itu adalah salah satu ocehanku belakangan ini sama agency kantorku yang sekarang sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan brosur baru untuk produk mobil kantorku. Memang orang agency itu suka lambat menangkap apa yang aku dan bossku inginkan, tapi anehnya, agency ini selalu dan terus dipakai sama big bossku sejak puluhan tahun yg lalu.

Tak lama pikiranku buyar dengan buzz....buzz...oh ternyata mbak Tasya mengirim PM melalui YM (yahoo Messanger). Rin, barusan ada yang ngeadd kamu nggak? Idnya sandy_toblerone? Ooooo iya ada mbak, tapi aku reject, karena aku nggak kenal dan aku takutnya dia pembawa virus ke Hpku.

Oooo kamu pake HP tho Rin? Ok, tar aku conference deh. Sandy ini yang dulu aku ceritain itu lho Rin. Dia IT server yang perusahaanku sewa.

Sejenak pikiranku melanglang, aku mencoba mengingat ingat siapa gerang sandy yang diceritakan oleh mbak Tasya ini...

“Ooo iya mbak, aku ingat, yang katanya orang Surabaya itu kan?”

Tak lama kemudian muncullah “sandy_toblerone want to add you for your list, would you like to add?”, yes of course finally aku add dan akhirnya aku berkenalan dengan teman mbak Tasya itu.

Sandy : Hi, boleh kenalan?

Sharin : Boleh

Sandy : Kerja dimana kamu? Sebagai apa?

Sharin : di perusahaan otomotif swasta, Marketing

Sandy : Ooo dealer ya? Sales gitu ya?

Sharin : Bukan, aku di head officenya

Sandy : Iya tapi ada dealernya kan?

Sharin : Ya beda, dealer ya dealer, head office ya head office. Kamu sendiri kerja dimana?

Sandy : Di perusahaan IT, web, domain gitu. Taukan apa itu domain?

Sharin : Iya tau

Arrrg........ diantara kepenatan kerjaanku, “ternyata orang ini agak menyeballkan juga”...kataku dalam hati.

Entah kenapa aku paling sebel kalau dikait kaitkan Marketing dengan delaer atau dengan SPG. Pasti ini cowo belagu dan nyebelin.

Sharin : Punya friendster nggak?

Sandy : ada, searching aja sandy@gmail.com

Sharin : Ada, tapi dilogg off ya profilenya? Sudah aku add sih.

Sandy : OK nanti aku approve.

Seharian kami chat dan lama kelamaan sepertinya anak ini asik juga diajak ngobrol, tidak seperti awal perkenalan aku dan dia yang terkesan dia itu anaknya sok pinter, nyebelin dan sok tau.

Sesampainya di rumah, aku cek Fsku dengan Hpku, dan kubuka profile siapa sandy itu. Ternyata dia umurnya 24 tahun, berarti 2 tahun di bawahku dan dia punya cewe, karena statusnya in relationship. Jujur aja, anak ini sama sekali bukan tipeku, karena dia anaknya sok tau, sok pinter. Yang dekat denganku pasti tahu kalau aku suka banget sama cowo yang terlihat pintar, tapi nggak sok kepintaran kayak dia itu.

Keesokan harinya, dengan kesibukanku yang segunung dan dengan mobilitasku yang tinggi, saat aku berada di kantor bea cukai by pass, disana aku menerima surat yang ditujukan untuk kantor bea cukai Bogor. Di tengah kegalauanku, aku online dan bertanya ke temanku Vivi, namun dia tidak tahu juga dimana alamat kantor bea cukai Bogor, lalu aku tanya ke Anton, namun dia juga tidak tahu dimana kantor tersebut. Akhirnya aku bertanya ke Sandy, dan dengan cepatnya dia mampu menjawab semua pertanyanku dengan benar. Thanks lot San, u’re my hero.

Sesampainya aku kembali ke kantor, aku mendapat pm dari mbak Tasya

“Rin, bagaimana dgnan sandy?anaknya asik kan?”

“Ya so far aku sih ok2 aja ngobrol sama dia. Oiya mbak, dia umurnya 24 tahun lho, dan sudah punya cewe”.

“Memangnya kenapa kalau sudah punya cewe Rin? Belum merit kan?, jalanin ajalah. Kalau dia lebih muda tapi diajak ngobrol cocok, asik juga kan?”

“Ya gpp juga sih mba, tapi dia Cuma lulusan SMA lho mba?” ujarku.

“Ah masa sih Rin?setahu aku dia sudah D3 deh”

“Bener kok mbak, dia sendiri yang curhat ke aku, karena di kantornya yang lulusan setara SMA Cuma dia, jadi dia kadang merasa minder”.

“Sudahlah kamu jalaninin aja, kalau cocok kenapa nggak kan?”

“Ok mba, thank you, aku jalanin aja, aku temenin sama siapa aja kok” ujarku.

Sebenernya akhir2 ini, selain aku fokus ke project2ku memperbaharui foto-foto brosur, aku juga sedang fokus pada hatiku. Entah kenapa sejak kepergian Ahmad ke Jepang, aku sering merasa kangen. Hehehe, mungkin karena kangennya aku ini seperti kangen deringan ringtone yg aku setting khusus saat dia menleponku. Kebetulan Ahmad dan aku memakai operator telpon yang sama, jadi ya tidak ada halangan bagi kami untuk berkomunikasi dengan HP baik via lisan atau sms. Ahmad adalah sahabatku sejak kecil, namun sejak pertengahan 2008 dia mendapat beasiswa ke Jepang untuk melanjutkan kuliahnya. Sudah 1 bulan belakangan ini aku sering online malam2, karena saat malam itulah aku bisa curhat-curhatan dengan Ahmad. Sering juga Ahmad nggak muncul2, sampai mataku berat sekali rasanya. Saat sambil menunggu Ahmad itulah Sandy selalu menemaniku, sering juga dia meledekku “Duh Rin, kok kamu bela-belain banget sih nungguin Ahmad, apa kamu nggak ngantuk?”.

Aku hanya bisa menjawab “kamu sendiri nggak ngantuk apa?”

“Lho, kalo aku kan memang sudah terbiasa dengan pekerjaanku seperti ini” Ciee kamu mau ngedate ya sama Ahmad? Datting midnight nih ceritanya?”

Aku hanya bisa tersenyum saat diledek oleh Sandy. Dalam hati memang aku menaruh harapan besar kepada Ahmad, tapi kalau dengar ledekannya Sandy, bener juga ya, kenapa ya aku bela-belain chatting malam dengan dia, sedangkan dia tidak pernah memperdulikan aku. Lalu benar juga sindirannya Sandy “apa bener aku bisa bertahan menanti Ahmad sampai S2 sekitar 3 tahun lagi?”, heheheh, jawabannya aku juga tidak tahu. Rasanya saat ini hanya Sandy yang bisa menemaniku disaat aku kesepian dan hanya Sandy yang bisa mendengarkan curhatanku.


Waktu berjalan begitu cepat, tanpa terasa, akhirnya aku berada di posisi yang memaksaku harus menerima cintanya Sandy. Dengan berbagai kekurangannya, sejauh ini aku merasa nyaman bila ada Sandy. Yah, mungkin ini yang disebut witing trisno jalaran soko kulino. Yang kata petuah Jawa artinya : Cinta datang karena terbiasa. Yah, mungkin karena aku terbiasa menanti dan menanti Ahmad, tanpa kusadari aku telah jatuh hati pada yang lain. Di tambah lagi setelah aku ketemu dengan Sandy, he look so sweet and maybe he is my type. He using glasses and i like his hair style. Di tambah lagi dengan support dari Mbak Tasya yang sepertinya dia berniat keras untuk menjodohkan aku dengan Sandy, lalu dikomporin lagi dengan adanya inspirasiku, ide-ide gilaku yang muncul bersamaan saat aku mendengarkan acara kesukaanku “The Greatest Love Affair” di Hard rock FM. Acara itu mengisahkan sekelumit kisah cinta manis dan pahit yang dibumbui dengan beraneka ragam perselingkuhan. Dalam posisi ini, jelas-jelas ku diposisi mendekati pria yang sudah jelas jelas punya pacar. Pacarnya manis, bernama Melati yang juga sama-sama berasal dari Surabaya sama dengan Sandy.

Walaupun kutahu Sandy hanya seorang satff biasa, lulusan SMA, umurnya di bawahku, namun sikapnya yang ngemong, selalu membuatku nyaman. Selain itu, entah apa yang meracuni otakku, sehingga ada keinginan untuk mewarnai kisah cintaku di tahun 2008 yang sebentar lagi akan berakhir dengan warna-warna yang lain dari pada biasanya. Kisah cintaku sebelumnya hanya diwarnai dengan kisah cinta yang mulus dan normal-normal saja. Akupun belum pernah dekat dengan laki-laki yang umurnya lebih muda dari aku. Dengan hasrat seperti itulah, makanya akhirnya hubunganku dengan Sandy berlanjut sampai sekarang. Karena diriku terbiasa mendengarkan cerita cinta orang yang beragam, sehingga aku memiliki pertanyaan kepada diriku sendiri “kenapa kisah cintaku begitu-begitu saja?” dan mengapa tidak seunik, seantik, semenarik dan secanggih kisah cinta mereka?”

Entah sebenarnya status kami ini apa, pacaran, ataukah hanya selingkuhan? Sampai akhirnya di akhir 2008 ini, di saat aku ingin menyudahi kisah baruku ini, bersamaan dengan itu, Sandypun menjauh. Celakanya, sekarang malah aku yang jadi pusing memikirkan kenapa Sandy menjauh dariku?kenapa tiba-tiba dia pergi seiring dengan pergantian tahun? Memang awalnya aku hanya menginginkan adanya permainan cinta, warna warni cinta dan pelangi dalam kehidupan kisah cintaku. Dengan skenario suatu hari nanti aku tidak akan sedih dia tinggal, atau sebaliknya aku yang meninggalkan dia, namun aktualnya, ditinggal ataupun meninggalkan memang teramat sedih dan sakit, membuat otak, logika dan hati saling meninterogasi, saling mencaci dan memaki, kenapa mesti ada pemberontakan di hati?? Hati berontak dan memaki ke otak, dan begitu pula sebaliknya

Beberapa bulan kemudian, hubungan aku dan Sandy hanya benar-benar seperti online buddy, Cuma basa basi say hi di YM, selebihnya, hanya diam, dan aku dicuekin. Sementara itu, kegiatan malamku dengan Ahmad sudah tidak berjalan lagi, seiring dengan rasa sakitku terhadap Sandy. Sempat aku kembali lagi ke Ahmad, aku sapa dia di facebook dan Pm dia di YM, namun kegiatan ini tidak berjalan lama, akhirnya di bulan Pebruari 2009 kondisi percintaanku kembali seperti biasa. Kegiatanku juga kembali seperti saat aku belum mengenal Sandy.

Pelajaran berharga yang sudah aku petik di akhir tahun 2008 adalah “jangan pernah main-main dengan cinta”, karena cinta melibatkan hati, logika, perasaan, otak, tenaga, pikiran dan juga waktu. Mungkin sesekali perlu adanya warna dalam kehidupan, apalagi di saat kehidupan selalu berjalan dengan mulus, putih dan hitam, tanpa adanya pelangi dalam kehidupan, khususnya kehidupan percintaan. Namun perlulah diingat, bahwa hati dan logika akan meronta saat skenario sudah di luar jalur skrip yang ada.

Created by Tini, Feb 2009

Nama dan Tokoh dalam cerpen ini hanyalah fiktif belaka

No comments: