Monday, December 31, 2018

Penutup Tahun 2018

Pelajaran hari ini dari Imdelda Sensei.

O miso ka? Bukan! O Soba

Saya belum pernah makan osoba rasa miso! Teman-teman pernah? Paling-paling tahunya Kare-Soba カレーそば (bukan kare no soba loh :D – sebelahnya dia) yang sudah pasti saya tidak akan makan karena saya tidak suka kare. Atau Nisin-Soba にしんそば yang diatasnya diberi ikan Nisin (Makerel), selain yang teiban 定番 yang populer/umumnya Kitsune Soba dan Tanuki Soba. Tentu masih banyak jenis yang lain.

Hari ini hari terakhir di bulan Desember! Tanggal 31 Desember di Jepang disebut dengan OMISOKA 大晦日. Tapi sebetulnya ada juga nama lainnya yaitu Otsugomori. Tsugomori itu artinya bulan tertutup, tapi saya sendiri masih penasaran kenapa akhir tahun itu dinamakan Omisoka. Ternyata MISO 晦日 itu adalah sebutan hari-hari terakhir bulan Desember, dan tgl 31 itu yang “terbesar” sehingga disebut dengan Omisoka大晦日. Dan tgl 30 disebut Komisoka 小晦日. Selain itu tanggal 30 三十日 itu dahulu dibaca sebagai MISO bukan Sanjunichi. Setiap bulan ada akhirnya, ada MISO-nya, atau tepatnya AKHIR BULAN. Jadi meskipun tanggal 29 atau 31 yang terakhirpun, tetap disebut MISO.  Sekarang pun rupanya masih ada pemakaian tulisan 三十日 itu  sebagai Misoka, seperti Misokasoba 三十日蕎麦 dll.

Setelah selesai melakukan OSOJI 大掃除 pembersihan besar-besaran (aku dong belum selesai osojinya hehhe), warga Jepang mempersiapkan pernik-pernik tahun baru seperti Shimenawa注連縄、Matsukazari 松飾り(kalau di Tokyo biasanya dengan Kadomatsu 門松), Kagamimochi 鏡餅 dan lain-lain. Ada banyak do’s and don’ts-nya tapi akan terlalu panjang jika saya tulis di sini. Saya sendiri tidak pernah memasang hiasan-hiasan ini, karena selalu melewatkan tahun baru di rumah mertua.

Semua ini merupakan penyambutan untuk Toshigami 歳神様, Dewa tahun (baru). Sebutan yang umum adalah Toshigami, tapi bisa juga Toshitokujin 歳徳神atau Shogatsusama 正月様. Arah datangnya Dewa Tahun Baru ini berlainan setiap tahun, dan arah itu dinamakan Eho 恵方 (Ingat Ehomaki ya... yang dimakan pada waktu setsubun). Dan dipercaya bahwa Toshigami itu mendatangi rumah-rumah sehingga harus disambut di rumah dengan segala pernik-pernik itu. Bahkan sebelum 1891, keluarga-keluarga di Jepang TIDAK KELUAR rumah dan mengadakan HATSUMODE 初詣 ke kuil. Jadi kebiasaan ke kuil di Tahun Baru itu baru-baru saja loh.

Nah, di penghujung tahun merupakan kebiasaan orang Jepang untuk makan TOSHIKOSHI SOBA 年越しそば. Dilihat dari kanjinya, toshi wo kosu, melewati tahun, menutup tahun dan melangkah ke tahun yang baru. Dipilihnya soba sebagai hidangan menutup dan membuka tahun itu tidak lepas dari ciri soba yang mudah dicerna. Konon dahulu pembuat kerajinan emas, mengumpulkan serpihan emas dan memasukkannya dalam adonan soba. Sehingga dianggap soba bisa menaikkan “rejeki” di tahun yang akan datang. Atau soba itu mudah diputus waktu makan, sehingga dianggap bisa menghapus kemalangan/kedukaan segala yang buruk-buruk dari tahun yang akan ditutup, supaya tidak ikut di tahun yang baru. Atau karena soba itu panjang, diharapkan supaya bisa panjang umur (ini seperti mi ulang tahun ya). Dan yang paling “aneh” menurut saya, karena SOBA itu sama ucapannya dengan soba yang artinya di sebelah, jadi sambil makan soba berharap bisa terus berada di sebelahnya 末永くそばにいられますように ... (loh tadi bilang cepat putus, kok ini di sebelahnya terus hahaha)

Saya sendiri selalu menyiapkan soba untuk Toshikoshi tapi biasanya belum sempat makan sudah kenyang. Makan malam di keluarga kami pada Omisoka biasanya dimulai dari pukul 5 sore, makan sambil minum sake... mabuk... siapa yang mau buat sobanya? :D Tidak jarang sobanya menjadi Oshogatsu soba! Dimakan pada siang hari tanggal 1. Nah memang waktu makan soba itu kapan, menjadi polemik di keluarga kami. Dan setelah saya cari info, ternyata memang tidak ada keharusan dimakan kapannya. Pokoknya setelah jam 12 siang tgl 31 gitchu... Ada yang dimakan sebagai makan malam sambil menonton kohaku uta gassen紅白歌合戦, ada yang sebelum pergi “old and new” di luar, ada pula yang makan setelah jam 11 malam. Saya sendiri sih inginnya makan setelah jam 11 malam, supaya afdol bisa TOSHI WO KOSU melewati tahun sesungguhnya. Konon Joya no kane 除夜の鐘、bunyi lonceng sebanyak 108 kali dari kuil-kuil itu juga mulai terdengar sejak pukul 11 malam, jadi bisa makan soba sambil mendengar Joya no kane. Teman-teman yang bisa mendengar lonceng kuil itu harap hitung ya! Konon kalau bisa mendengar semua 108 dentang lonceng kuil maka dia akan beruntung loh! 108 kali itu melambangkan 108 dosa manusia (Aku sebenarnya jadi penasaran 108 dosa itu apa saja sih? Setelah susah payah baca kanji sejumlah 108 dan belum semua terbaca karena kanji kuno, nomor satu adalah “Rakus” dan nomor dua “Marah” dst dst)

Omisoka 大晦日 (31 Des) – Toshikoshi 年越し (00:00) – Gantan 元旦 (1 Jan)

Selamat menyambut tahun 2019, Heisei 31 平成31 (yang hanya akan berlangsung 4 bulan)  dan menutup tahun 2018

Saat seperti ini yang paling tepat menyebutkan “Yoi Otoshi wo” よいお年を yang merupakan singkatan dari “Yoi Otoshi wo Omukaekudasai” よいお年をお迎えください。Selamat menyambut tahun yang baik!

Saturday, December 22, 2018

Touji 冬至

Pelajaran hari ini dari Imelda Sensei.
Touji 冬至

Hari ini tanggal 22 Desember menurut penanggalan Jepang adalah TOUJI冬至, bahasa Inggrisnya Winter Solstice. Tadi saya lihat teman saya mengatakan di Singapore (Etnis China) merayakan Dōngzhì Festival dan menikmati mochi seperti wedang ronde (jadi pengen deh). Memang Winter Solstice ini sepertinya dirayakan meriah di Asia Timur ya? Pemikirannya bahwa pada hari ini memang matahari (siang) akan terpendek, tapi berarti mulai hari ini juga matahari semakin panjang,  kan? Jadi dianggap sebagai hari kelahiran alam (matahari), sehingga dari zaman dahulu sudah dirayakan besar-besaran. Nah, kalau Jepang?

Jepang hanya mengetahui bahwa “pada hari ini siangnya terpendek dalam setahun” karena posisi matahari di bumi belahan utara berada pada derajat merendah ke arah selatan. (Kalau di gambar berada di sekitar jam 2). Dan mulai Touji ini, berarti kita sudah memasuki FUYU HONBAN, the real winter! (Siap-siap makin dingin ya :D ). Di Jepang tidak ada perayaan khusus, tapi ada kebiasaan orang Jepang untuk  makan labu/waluh pada hari Touji ini, dan berendam air panas dengan Yuzu 柚子 (sejenis jeruk).

Tetapi sebetulnya alasan makan labu kuning/waluh itu karena nama labu dalam bahasa Jepang adalah KABOCHA yang di tulis dengan kanjinya 南瓜 atau bisa dibaca dengan なんきんNANKIN, jadi berakhiran huruf N ん. Dipercaya bahwa pada Touji ini baik atau mengundang keberuntungan jika makanan sesuatu yang berakhiran huruf N ん. Alasannya, ん adalah huruf terakhir dalam deretan huruf Jepang. Ini juga ditarik kesamaannya dengan matahari yang mendekati akhir (terpendek), seakan mengucapkan “otsukaresama” kepada matahari. Menutup tahun dengan matahari terpendek ini, dikaitkan dengan huruf ん. Filosofi orang Jepang yang dalam ya. Berterima kasih pada matahari yang selama ini sudah menerangi kita.

Jadi, sebetulnya boleh dong makan にんじんninjin (wortel), れんこん renkon, だいこんdaikon, ぎんなんginnan, きんかんkinkan, かんてんkanten (agar-agar) danうんどんundon (udon). Bisa dilihat kebanyakan pakai 2 ん kan, jadi lebih bagus lagi deh (y) . Tambah bagus lagi kalau untuk kita, orang Indonesia jika makan RAWON らわぉんdan RENDAN れんだん! Hahaha yeay... orang Indonesia memang selalu beruntung! (aku akan semakin beruntung kalau ada yang kirim rendang nih)

Lanjut dengan cerita si labu yang bernama なんきん Nankin. Banyak orang mengetahui bahwa labu adalah masakan musim dingin, tapi sebenarnya labu itu sebetulnya sayuran musim panas loh. Dibawa dari selatan 南, sehingga namanya pun menjadi 南瓜, uri (timun) selatan. Tapi meskipun sayuran musim panas, labu bisa tahan lama disimpan. Selain filosofi tahan lama, kabocha mengandung vitamin A dan B- karotin, sehingga menyehatkan tubuh. Tubuh yang sehat diperlukan dalam menghadapi suhu yang terus menurun kan? Apalagi pada hari Touji juga dipercaya bahwa matahari sudah mencapai titik terendah itu berarti juga kondisinya lemah. Sambil menunggu matahari baru, perlu untuk menjaga kesehatan.

Untuk menghangatkan badan, kita juga diharapkan berendam di air panas yang ditaruh buah Yuzu ゆず湯. Konon Yuzu 柚子 mengandung Vitamin C dan asam citrat yang dapat memperlancar peredaran darah dan mencegah masuk angin. Masukkan 1-2 buah  Yuzu dalam bak mandi begitu saja, atau kalau mau lebih tercium harumnya Yuzu, bisa memotong Yuzu menjadi dua dan masukkan ke bak. Tapi memang kulit nya akan mengotori air dalam bak dan menyusahkan waktu membersihkan. Saran saya untuk memudahkan membersihkan bak nantinya, masukkan potongan Yuzu ke dalam saringan  sampah dapur atau bekas net buah dan ikat. Setelah selesai tinggal buang saja ... poi ポイ―!

Selamat makan wedang ronde, rawon dan rendang ya :D ...dan semoga teman-teman tetap sehat dalam “bebersih besar-besaran a.k.a. oosoji 大掃除” , menyambut Natal bagi yang beragama kristen, dan menutup tahun 2018.

Saturday, December 15, 2018

大恋愛 Dairenai 2018年秋ドラマ

Dorama yang paling saya nanti nantikan setiap hari Jum'at malam jam 22.00 di TBS. Genrenya romantic comedy. Menceritakan tentang dr. Kitamura Nao (Toda Erika) yang menderita penyakit MCI, penyakit gejala awal alzaimer yang telah bertunangan dijodohkan dengan dr. ishihara (matsuoka akira). dr Ishihara merupakan doktor yang melakukan penelitian tentang penyakit alzaimer di washington, long distance relationship dengan dr. Nao.

Sebulan sebelum pernikahan, dr. Nao mengurus persiapan pernikahan dan pindahan rumah. Nao memakai jasa moving dimana Mamiya Shinji (murotsuyoshi) bekerja. Mamiya shinji adalag seorang novelis yang sudah putus asa dan tidak melanjutkan menulis lagi. Saat membantu pindahan tsb, shinji menemukan buku novelnya di jejeran buku milik Nao. Disinilah yang dinamakan takdir, mungkin mereka sudah ditakdirkan dan berjodoh, sejak itulah mereka memulai berkomunikasi dan "nyambung" apa yang dibicarakan tentang novel.

Singkat cerita Nao jatuh cinta kepada shinji yabg merupakan tokoh novelis favoritnya, lalu memutuskan hubungan dengan ishihara. Walaupun putus, ishihara tetap cinta kepada nao, tetapi nao menolaknya. Ishihara menjadi dokter tetap untuk pengobatan penyakit alzaimernya nao.

Selang beberapa tahun kemudian, di saat penyakitnya nao semakin parah, nao pun akhirnya meninggalkan rumah, bahkan lupa akan segalanya. Shinji dan keluarga mencari sampai ke acara tv pencarian orang hilang, sampai akhirnya Nao ditemukan di RS sakit kecil di pinggir pantai. Walaupun Nao sudah lupa segalanya, shinji tetap mencintai nao apa adanya. Novel kesukaan Naopun dibacakan oleh shinji, sampai akhirnya Nao meninggal. In the end story, Shinji tetap menjadi novelis sukses, keiichi (anak nao dan shinji) sudah masuk sd, Ishihara sudah menikah dengan ibunya Nao, lalu shinji tetap sendiri dan mencintai Nao walau mizuno (karyawan penerbit) telah menyatakan suka kepada shinji.

Tokoh Mamiya shinji diperankan oleh komedian Murorsuyoshi, mungkin inilah yang menyebabkan drama ini penuh komedia dan romantis.

このような恋愛がほしいなあ。うらまやしい、このドラマは胸キュンがいっぱいよ。

https://ja.m.wikipedia.org/wiki/%E5%A4%A7%E6%81%8B%E6%84%9B%E3%80%9C%E5%83%95%E3%82%92%E5%BF%98%E3%82%8C%E3%82%8B%E5%90%9B%E3%81%A8