Saturday, June 2, 2018

Pelajaran Bulan Juni 2018

Saya hari ini.dapat pelajaran dari Imelda sensei mengenai aoi shingo (lampu hijau).

BIRU atau HIJAU sih?

Saya tidak tahu apakah teman-teman pernah mengalaminya. Awal datang ke Jepang (bahkan kadang sekarangpun) saya selalu berkata: “Pah, jalan... sudah MIDORI loh”. Dan dibetulkan suami saya, AO SHINGO (Lampu hijau) bukan MIDORI SHINGO.
Looooh... waktu belajar bahasa Jepang katanya AO itu BIRU. Itu jelas-jelas hijau kok bukan biru. Pigimana sih orang Jepang? :D :D :D

Tapi setelah saya kumpulkan nama barang-barang seperti:
青りんごAORINGO (apel hijau)
青虫AOMUSHI (ulat hijau) jadi ingat buku bergambar はらぺこあおむし
青菜AONA / Seisai (sayur hijau)
青葉AOBA(daun muda/baru) ini beneran daun muda, bukan yang kiasan loh :v
青梅(A)OUME (ume yang hijau) sekarang lagi banyak dijual loh
青田AOTA(sawah yang masih hijau)
青草AOKUSA (rumput hijau)
青汁AOJIRU (jamu yang hijau)
青唐辛子AOTOGARASHI (cabe hijau) selalu dicari ibu rt

Nah loh, semua berwarna hijau tapi dikatakan AO! Mengapa?

Kembali soal AOSHINGO, sebetulnya dahulu waktu pertama kali diperkenalkan pada tahun 1930 (di perempatan Hibiya), dalam peraturan lalin ditulis sebagai 緑信号 (midori shingo). TAPI kemudian karena wartawan salah menulis menjadi 青信号(aoshingo) , dan kemudian menyebar. Yang salah menjadi benar, sehingga akhirnya dalam peraturan lalin sesudah itu ditulis menjadi 青信号.

Tapi kenapa kesalahan itu menjadi benar? Apakah orang Jepang tidak merasa aneh memakai aoshingo padahal jelas-jelas midori? Konon diperkirakan karena orang Jepang terbiasa menyebutkan 青菜(aona atau seisai) atau bahkan sebagai kata sifat, “青々とした緑 aoaotoshitamidori” untuk kondisi daun hijau yang baru tumbuh (musim semi), jadi waktu dikatakan AOSHINGO, kata itu bisa langsung melebur dan dipakai tanpa ada rasa ragu lagi. Selain alasan itu, memang warna lampu hijau di Jepang itu kalau melihat pada chart warna maka warna lampu hijau di Jepang paling mendekati warna biru.

Sepertinya memang karena orang Jepang sering menyebutkan Aona, atau aoaotoshita midori 青々とした緑, jadi tidak risih memakai kata Aoshingo. Tapi masalah belum selesai! Kenapa juga pakai AONA bukan MidoriNa kan? Menurtu sejarahnya, warna awal di Jepang ada 4 yaitu Hitam 黒、Merah 赤, Putih 白 dan AO 青 warna-warna yang bisa ditambahkan kata (i) い di belakangnya. Dan AO ini memang mencakup warna hijau dan biru yang kita kenal sekarang. Ini bisa dilihat dari karya puisi WAKA 和歌yang terdapat dalam MANYOSHU 万葉集 tentang penggunakan kata ao untuk biru juga dan hijau juga. Jadi kata ao sudah ada sejak sebelum Manyoshu diciptakan (abad 7).

Pembedaan kata midori 緑 dan ao 青 sendiri baru muncul sekitar tahun 1100 (akhir jaman Heian-Kamakura) karena masyarakat Jepang mulai merasakan perbedaan antara warna biru dan hijau dan perlu menyampaikannya. Jadi di sini kata kuncinya, penamaan warna itu ada karena si penutur menginginkan dan akhirnya menyebar.

Sebetulnya dalam 30 tahun terakhir ada beberapa warna “baru” yang timbul dalam bahasa Jepang. Seperti “水色MIZUIRO”  (harafiahnya: warna air) untuk merujuk warna biru muda. Padahal kita tahu kan air tidak berwarna. Lalu warna “草色Kusairo“untuk warna rumput. Lalu ada juga penamaan 肌色 (warna kulit) atau yang aku suka sebut sebagai beige dan sekarang sudah dihapus karena tidak semua orang kulit berwarna demikian (kata-kata diskriminasi 差別用語). Awalnya kata-kata ini tidak ada, tapi karena populer di masyarakat kemudian timbul penamaan baru ini. Kalau begitu jika semua orang mengatakan “MIDORI SHINGO” mungkin saja 20 tahun kemudian AOSHINGO hilang dan digantikan Midori shingo kan? Tapi dari segi kepraktisan tentu saja lebih cepat mengatakan AOSHINGO daripada Midori shingo. Puanjang yaaaa :D


No comments: