Selamat Tahun Baru 2018.
Semoga tahun ini lebih baik, penuh berkah dan penuh kebahagian. Aamiin.
Bagi orang Jepang tahun baru itu seperti lebaran di Indonesia. Masak banyak, makan-makan, kumpul keluarga, pergi ke kuil (kalo di indonesia lebaran ya pergi ke mesjid). Berhubung saya muslim, jadi momen tahun baru di Jepang saya manfaatkan dengan berkunjung ke sanak saudara, mengirim ucapan tahun baru ke sanak famili dan teman-teman, baik itu melalui email, line, ataupun postcard.
Untuk makanannya, tanggal 31 Januari kami makan toshikoshi soba (mie pergantian tahun dengan harapan agar panjang umur), keesokan harinya pagi tangga 1 Januari makan sup ozoni (sup mochi dengan rasa kaldu ayam shoyu = kecap asin). Kemudia orang Jepang akan melakukan hatsu moude (berdoa ke kuil untuk berharap atau berdoa agar mendapat tahun baru yg lebih baik).
Hatsu Moude kali ini saya jalan-jalan di kuil jindaiji. Bagi saya yang tidak berdoa, momen tahun baru ini saya pakai untuk menyicipi jajanan kaki lima yang ada di sepanjang jalan menuju kuil. Seperti : takoyaki, okonomiyaki, yaki mochi, yaki dango, yakitori, soba pan soba manju dan masih banyak lagi. Di Tokyo tidak afa penjual kaki lima kalau tidak ada event khusus festival/matsuri.
Oiya, untuk momen tahun baru sendiri, bagi orang Jepang dirayakan dengan berdoa, tidak dengan hura2, apalagi pakai petasan dan kembang api. Mereka biasa kumpul di rumah orang tua, lalu menonton acara tahun baru di NHK yang bernama kouhaku (merupakan acara menyanyi2, team merah dan team putih, lalu pemirsa akan voting team mana yang lagu-lagunya bagus. Merah putih bagi orang Jepang merupakan warna perayaan, bahagia.
Happy New Year all.
wish u all the best.
No comments:
Post a Comment