Tuesday, March 27, 2018

Asakusa on Spring 26 Mar 2018

Jepang merupakan negeri yang terkenal dengan sakuranya. Ke Jepang tanpan melihat sakura dan gunung fuji, menurut saya hanyalah sia sia. Alhadulillah saya menetap di Tokto, jadi setiap tahun bisa menikmari keindahan ciptaanNya.

Kali ini saya mengunjungi daerah Asakusa. Salah satu daerah di Tokyo yang terkenal dengan old town atau lebih dikenal dengan daerah yang masih kental sekali terlihat budaya Jepangnya, karena disana sini dapat dengan mudah ditemui souvenir shop, kimono rental, jinrikisya (seperti becak yang ditarik manusia) dan lain sebagainya.

Asakusa bisa diakses melalu :
- Dari shinjuku station menggunakan yamanote line turun di kanda station lalu ganti kereta menggunakan ginza line turun di asakusa station.

- Dari Chofu naik keio line (準特急) turun di sasadzuka nyambung shinjuku line turun di bakuryochoyokoyama / higashi shinbashi ganti kereta dari higashi shinbashi naik asakusa line turun di asakusa station.

Karena sakura tahun ini mekar lebih awal, jadi tanggal 26 Maret 2018 sudah full bloom, masyaAllah indahnya.

Selamat menikmati.

Monday, March 26, 2018

Spring 2018 shinjuku gyouen 25 Mar 18

Spring di Jepang ditandai dengan bermekaran bunga bunga dimana mana, suhu pun menghangat bersama cahaya pagi yang begitu cepat menyongsong.

Musim sakura tahun ini 10 hari lebih cepat dari biasanya. Akhir pekan kali ini tanggal 24 dan 25 Maret kami ohanami. Ohanami merupakan istilah buat orang Jepang menikmati indahnya bunga sakura, biasanya sambil piknik,makan2 di bawah pohon sakura.

Kali ini saya memilih shinjuku gyouen. Salah satu taman besar di Tokyo. Bisa diakses dari shinjuku station dengan berjalan kaki, bisa juga melalui marunouchi line shinjuku gyouen mae station, bisa juga menggunakan shinjuku line turun di shinjuki sanchoume.

MasyaAllah indahnya ciptaan Allah.
Have a nice day.
Selamat menikmati sakura.

Thursday, March 22, 2018

21 Mar 2018 shunbun no hi atau equinox day

Dapat Pelajaran dari Imelda sensei di grup. Sebagian besar saya sudah tahu, tetapi agar ilmu ini dapat diceritakan ke anak cucu dengan bahasa Indonesia yang ringan , saya sharing saja disini ya.

Horreee.... libur lagi :D... tapi dingiiiiin ya :D
Apa teman-teman sudah tahu hari ini hari libur apa?

Dalam bahasa Jepangnya 春分の日 Shunbun no hi, dari kanjinya terlihat kanji HARU yang artinya musim semi. Tadi pagi waktu saya buka FB ada tulisan “welcome spring”, dan memang secara nyata kita bisa merasakan musim semi semakin mendekat, meskipun Shunbun itu sebetulnya bukan AWAL musim semi. Awal musim semi disebut RISSHUN 立春 yaitu 1 hari sesudah Setsubun. Tepatnya Shunbun ini berada di jam 9 pada kalender tahunan 24 bagian musim. Sering dikatakan bahwa pada Shunbun no hi ini panjang malam dan siangnya sama, meskipun sebetulnya kalau diteliti lebih lanjut, siangnya sedikit lebih panjang dari malam. Shunbun no hi ini dalam bahasa Inggris disebut dengan Equinox Day.

Sebetulnya Equinox ada dua, yaitu pada musim semi Shunbun no hi dan pada musim gugur Shubun no hi. Tanggalnya tidak mungkin tetap tapi berkisar tanggal 20 atau 21 Maret dan 22 atau 23 September, ditetapkan oleh 国立天文台 (Badan Observasi Astronomi Nasional Jepang) pada awal Februari tahun sebelumnya. Nah, hari Shunbun no hi ini menjadi hari libur nasional itu sebetulnya baru-baru saja, yaitu mulai 1948 (Showa 23) yang ditetapkan dalam dengan UU hari libur Jepang (祝日法) dengan tujuan "berterima kasih kepada alam dan mencintai makhluk hidup”.

Shunbun no Hi sering disebut dengan HIGAN 彼岸, istilah dari agama Buddha. Terutama yang sering kita dengar adalah peribahasa berbunyi “Atsusa Samusamo Higan made”  暑さ寒さも彼岸まで, terutama dalam pembicaraan mengenai cuaca. Panaspun Dinginpun (hanya) sampai Higan. Memang biasanya setelah Higan, dinginnya musim dingin dan panasnya musim panas akan berkurang. (Semoga hari ini menjadi puncak dingin terakhir ya... brrrrr)

Nah, kalau setsubun kita melempar kedelai (bukan keledai ya... kegedean :D) , waktu Higan, orang Jepang merayakan dengan apa? Higan 彼岸, seperti yang saya tulis di atas adalah istilah dalam agama Buddha. Kanji Higan sendiri baru ditempelkan sesudahnya, tapi kata Higan sering diartikan sebagai “dunia lain atau surga". Jadi dalam agama Buddha Higan dianggap sebagai masa/waktu untuk mendoakan arwah mereka yang sudah meninggal. Dikatakan waktu, karena jika Higan itu adalah Shunbun no Hi (hari ini tanggal 21 Maret 2018), sebetulnya masa mendoakan itu dimulai sejak 3 hari sebelumnya (18 Maret, disebut Higan-iri) sampai 3 hari sesudahnya (disebut Higan-ake).

Pada waktu ini, keluarga Jepang akan “nyekar” mengunjungi makam keluarga, dan mendoakan leluhurnya. Biasanya makam keluarga itu berada dalam kompleks kuil. Begitu datang, ambil ember kayu dan cidukannya, mengisi air dan mulai membasuhi batu nisan. Tidak perlu lagi membersihkan makam dari rumput seperti di Indonesia, karena biasanya sudah bersih. Setelah memberikan air pada batu nisan, menghias makam dengan bunga (biasanya menaruh di jambangan yang ada di kiri-kanan nisan) dan memasang hio (dupa), keluarga akan mengatupkan kedua tangan untuk berdoa.

Selain pergi ke makam, sebetulnya orang Jepang juga mempunyai altar leluhur di rumah masing-masing. Di situ diletakkan sesaji berupa kue manis berbentuk seruni (banyak dijual set kue atau buah khusus untuk Higan), atau Botamochi 牡丹餅 atau kadang juga disebut ohagi お萩. Botamochi dan Ohagi sama bentuk dan rasanya, hanya penamaannya saja yang berbeda. Botamochi untuk Higan musim semi, dan Ohagi untuk Higan musim gugur. Botamochi ini  sejenis mochi yang ditutupi dengan tumbukan kacang merah (bisa kasar atau halus). Jadi kalau biasanya pasta kacang merahnya di dalam mochi, untuk Botamochi itu di luar. Rasanya? Enak dan manis :D seperti makan nasi ketan :D

Sebagai penutup tulisan hari ini, saya ingin memperkenalkan satu peribahasa 諺Kotowaza yang memakai kata BOTAMOCHI, yaitu 棚から牡丹餅 (Tana kara botamochi)yang artinya, mendapatkan keuntungan yang tidak terduga-duga. Kalau di peribahasa Indonesianya: “Bagai mendapat durian runtuh”.
Hayoooo.... teman-teman pilih botamochi atau durian? :D :D :D
Sepertinya kalau benar-benar kejatuhan durian pasti sakit ya? Saya pilih botamochi saja deh, empuk dan enak... apalagi kalau jatuhnya langsung di mulut hehehe.

Monday, March 12, 2018

Welcome 36

Assalamualaikum.
Selamat pagi dunia.
Selamat pagi Jepang.
Selamat pagi Tokyo.
36 pun akhirnya menjemputku dengan cepat.
Laksana separuh masa terenggut.
Terenggut angin timur.
Membawa jiwa ke penghujung setengah masa.
Saat si 20 menjemput, kusapa dengan tawa ria.
Ketika sang 30 menjemput, kubalas dengan suka canda.
Saat 31 datang, kutemui dengan cinta tawa.
Namun ketika gerbang 33 menjemput.
Tak lama kemudian 34, 35 dan hari ini saatnya 36 kutemui dengan hujan nan mendung, tanpa mencari, karena kutahu sang gerbang berikutnya akan cepat menyusulku tuk kembali kepadaNya.
Alhamdulillah terima kasih warna warni gerbang, pijakan, anak tanggaku, tanpa bisa memilih dan membuka gerbang sebelumnya, namun kubersyukur telah dipertemukan dengan kalian.

Selamat Ulang Tahun.
Selamat datang 36.
Semoga tambah berkah umurnya, sehat selalu, bahagia selalu, selalu ceria, rejeki lancar, selalu dalam lindungan Allah serta diberikan kelancaran dalam segala urusan dunua akherat. AAMIIN.
Welcome my new age, getting older and older.

Tahun Baru di Jepang 2018

Selamat Tahun Baru 2018.
Semoga tahun ini lebih baik, penuh berkah dan penuh kebahagian. Aamiin.

Bagi orang Jepang tahun baru itu seperti lebaran di Indonesia. Masak banyak, makan-makan, kumpul keluarga, pergi ke kuil (kalo di indonesia lebaran ya pergi ke mesjid). Berhubung saya muslim, jadi momen tahun baru di Jepang saya manfaatkan dengan berkunjung ke sanak saudara, mengirim ucapan tahun baru ke sanak famili dan teman-teman, baik itu melalui email, line, ataupun postcard.

Untuk makanannya, tanggal 31 Januari kami makan toshikoshi soba (mie pergantian tahun dengan harapan agar panjang umur), keesokan harinya pagi tangga 1 Januari makan sup ozoni (sup mochi dengan rasa kaldu ayam shoyu = kecap asin). Kemudia orang Jepang akan melakukan hatsu moude (berdoa ke kuil untuk berharap atau berdoa agar mendapat tahun baru yg lebih baik).

Hatsu Moude kali ini saya jalan-jalan di kuil jindaiji. Bagi saya yang tidak berdoa, momen tahun baru ini saya pakai untuk menyicipi jajanan kaki lima yang ada di sepanjang jalan menuju kuil. Seperti : takoyaki, okonomiyaki, yaki mochi, yaki dango, yakitori, soba pan  soba manju dan masih banyak lagi. Di Tokyo tidak afa penjual kaki lima kalau tidak ada event khusus festival/matsuri.

Oiya, untuk momen tahun baru sendiri, bagi orang Jepang dirayakan dengan berdoa, tidak dengan hura2, apalagi pakai petasan dan kembang api. Mereka biasa kumpul di rumah orang tua, lalu menonton acara tahun baru di NHK yang bernama kouhaku (merupakan acara menyanyi2, team merah dan team putih, lalu pemirsa akan voting team mana yang lagu-lagunya bagus. Merah putih bagi orang Jepang merupakan warna perayaan, bahagia.

Happy New Year all.
wish u all the best.