
The weather in Bali is so hot, hotter than in Jakarta :)
Today i went to Karangasem, is far enough from my sister's house in Ubud, it took 2 hours by car.
The view on the way to Karangasem is so blue,,,fabulous, we can see Mt. Agung too. The route from Ubud to Karangasem : Ubud-Gianyar-Goa Lawah-Karangasem.
On the street side of Goa Lawah, there were many "sate pusut" restaurant. Sate pusut is a kind of sate (baberque) made by fish.
A note from me if u wanna visit Taman sukasada, u have to put ur DSLR camera into ur bag, because they charged me Rp. 50.000/ camera. At that time my sister also brought DSLR, and they charged Rp. 50.000 too :)
Entry Fee : Rp. 5.000
DSLR Charge : Rp. 50.000
Sate Pusut : Rp. 1000/piece
Sate Pusut Package : Rp. 6.000 include rice,hot tea, sambal matah, pepes ikan, fish ball soup, plecing, 6 pieces of sate pusut. Cheap enough, coz in Jakarta the price of sate pusut more less 28.000 in my fav cafe :)
Below is the details of Taman Sukasada taken from website : http://www.balistarisland.com/Bali-Interesting-Place/Taman-Sukasada.htm
Taman Sukasada or Sukasada Park is a beautiful park with big fish pond surrounds the old Karangasem Empire heritage building which is used by the Karangasem's King for day relaxation or meeting place in their era. It is located in Ujung Countryside about 5 Km from Amlapura town. This park is originally met one pool only which is very Ghostlike and very secret called by Di Dirah and this pool at the period of I Gusti Gede Putu King (1849-1893) governance with his brother of Gde Oka (1849-1890) that the around of this pool is functioned as place of exile for the man who alleged to run the black magic (leak). At the period of I Gusti Bagus Jelantik governance which start to lead the Karangasem Kingdom in the year 1909, this pool area is extended and developed by some pools and also luxury building Bale Gili with European style (modern style), later then it is given the name called Taman Sukasada/ Sukasada Park Ujung Karangasem, that is estimate made in the year of twentieth.
all photos without edit, coz i don't have time to edit it. heheheh....
21 comments:
Hah bawa kamera harus bayar? Oalaah... Tp sepadan jg dgn hasilnya :)
@yayan : banyak banget fotoku numpuk, blum sempet edit2,,tp banyak yg nunggu hasil jepretan hehehe...tokyo,bali,jakarta,,,akhir tahun kmrn sempet banyak kerjaan,,,,,,semoga hasilnya masih bisa dinikmati heheheh....kalo camera pocket gratis,
Aku masih gak ngerti soal ketentuan harus bayar ini. Apa di negara lain ada peraturan serupa?
Di negara lain aku belum pernah punya pengalaman begitu, tapi di Indonesia banyak tempat2 wisata yg memberikan mesdiskriminasikan camera SLR, seperti di curug cilember (jawa barat) aku pernah berdebat karena aku disuruh bayar 150,rb,dengan alasan pake SLR,tetapi karena mereka tidak ada aturan tertulis, makanya aku nggak mau bayar, kalau memang ada aturan tertulis seperti di taman sukasada ini, ya mau nggak mau bayar
Astaga, sebegitunya... Mereka merasa kita akan mengkomersilkan hasil foto kali iya. Bukannya berdampak baik jg ke mereka ketika org lebih banyak datang. Ckckck
iya betul padahal foto2ku kan bisa jadi promosi objek wisata domestic kan? banyak kok yang begitu di Indonesia
thank you utk infonya....kebetulan aku mau ke karang asem bln Feb nanti......
BTw, aku mau nanya, gmn caranya upload di Multiply foto2nya dgn ukuran sebesar ini? kan biasanya ukurannya lbh kecil.....
Itu sate buntel, ya?
Ini pemandangan yang mengesankan sekali!
Ini pemandangan yang khas Karangasem, ya!
Ini frame yang cantik.
Pasti segar, kalau boleh mandi di situ.
Ya mirip sate buntel, tapi terbuat dari ikan,,kalo sate buntel kan daging kambing dan ciri khas solo,kalo ini ya ciri khas Bali,,enak kok pak
nggak boleh mandi disitu pak,banyak ikan soalnya....dan panas banget cuacanya
Bisa ah,,biasanya aku selalu upload sebesar ini,,,Alhamdulillah kalau infoku banyak bermanfaat :)
Kalo masalah tampilan besar,ini karena themenya,,aku ganti theme ini. Tq Linda
Terima kasih pak, fotografernya juga cantik kok hahahaha,,,,,
Iya, bisa snorcling juga pak disini :)
Jadi pengen nimbrung ngomongin soal ini.
Iya ini aturan aneh yang belum pernah aku temuin di luar negeri. Di negeri kita pengguna DSLR jadi seperti kena diskriminasi, padahal sekarang justru banyak camera pocket dengan kemampuan di atas DSLR lama, tapi tetap saja DSLR yang kena. Gak peduli itu camera lama atau camera butut. Aku pernah juga ngalamin sampai diusir sama satpam gara-gara motret pakai DSLR, sementra temanku yang motret pakai camera pocket didiamkan saja :(
Sayang kabel listrik/telepon di atas itu mengganggu pemandangan.
Bagus banget
iya betul pak hehhe dan saya belum sempat edit juga
Post a Comment