Tuesday, September 21, 2010

Dia...Dia...Dia...

Dulu tawanya memberi embun
Dulu candanya menyegarkan hari
Dulu sapanya menenggelamkan sunyi
Entah angin apa yang sedang menerpanya
Kini sapaku murkanya
Kini hariku senjanya
KiniSenyumku heningnya
Kini candaku membawa ketertegunanku

Keanehan menyelimuti sosoknya,
Hingga terbawa kabut bayang-bayang senja
Kumau sosoknya yang dulu :D

No comments: