Tidak seperti biasanya, hari ini ingin sek
Pagi ini peluh sudah menetes di pipiku, bercampur dengan panasnya udara
Kejadian ini berlangsung sampai 2 minggu, sampai tiba waktunya aku merasa kangen kemb
Hari ini adalah hari terakhirku bekerja, karena besok aku sudah mulai cuti dan liburan ke beberapa
Yahhh memang ini salahku, aku lalai, sehingga laju mobilku agak miring dan hampir menyerempet mobilnya. Tak lama mobil tersebut melaju kencang melewati mobilku.
2 hari kemudian, berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Dalam dua hari ini aku merasa tenang, nyaman dan sangat menikmati perjalananku ini. Sudah sejak kemarin aku berada di Hongkong, tepatnya aku menginap di hotel the Charter House di Wan Chai.
Scheduleku hari ini, aku akan mengunjungi the peak naik tram ke arah central. Ternyata daerah the peak adalah daerah yang sangat dingin, dinginnya menusuk tulang tulang sendiku, saat aku sedang menikmati indahnya pemandangan di the peak, tanpa kusadari, aku terpisah dengan ketiga temanku Tasya, Dwi dan Sharin. Entah kemana perginya mereka, tanpa aku sadar, aku menggerutu sendiri “duh, mana dingin-dingin begini, kemana sih perginya mereka?”, uhhhh payah nih anak-anak.
Saat itu ada seorang pria yang ternyata dari tadi memperhatian gerak gerikku, lalu ia menyapaku
“hai, dari Indonesia ya?masih kedinginan? Nih, pakai aja jacketku, aku sudah pakai sweater kok”
Aku benar-benar tercengang, dan malunya bukan main. Karena dari tadi aku menggerutu dengan harapan tidak ada yang mengerti apa yang kuucapkan
“Kamu masih inget aku?”tanyanya.
”Aku Tommy, masa kamu lupa”
”Kita kan sering 1 bus bareng, sering kebut-kebutan bareng”
Saat itu aku tertegun sejenak, mendengarkan ocehannya, seolah-oleh dia tidak memebrikan waktu untukku untuk berpikir dan bertanya siapakah gerangan Tommy itu. Sejenak aku seperti seorang yang hilang ingatan dan seolah-olah Tommy ini mencoba mengingatkan kemb
”Tapi aku benar-benar tidak kenal kamu” ucapku.
”Yasudah, anggap saja kamu hilang ingatan”.
Tak lama Tommy mengulurkan tanggan dan bertanya ”namamu siapa?”
”lho, kalau kamu kenal aku, mestinya kamu tau dong siapa namaku”
”Baiklah, aku jujur”.
Akhirnya dia menjelaskan darimana dia kenal aku. Ternyata dia memang sering 1 bus denganku dan sering kebut-kebutan denganku. Namun selama ini aku tidak sadar bahwa ada seorang pria yang memperhatikanku seperti itu. Sampai dia tau gedung dimana kantorku berada, dia sampai tahu rumahku di Taman Jasmin Bogor.
Tiba-tiba sekarang aku yang nyerocos bertubi-tubi. ”ow, jadi kamu selama ini memata-mataiku ya?kamu punya niat jahat apa sampai menguntitku ke Hongkong? Dan mengambil kesempatan dalam kesempitan dikala aku kehilangan 3 orang temanku di kota yang asing bagiku ini”
Lalu Tommy langsung menghalangi rentetan ocehanku itu.
”Eits, tunggu dulu, mungkin ini hanya kebetulan saja atau mungkin juga memang sebenarnya kita berjodoh”.
”Ha???? Jodoh? Bantahku yang seolah tak rela dengan istilah berjodoh.
Akhirnya Tommy mencoba menenangkanku dengan ucapan-ucapan yang menurutku ”gombal buanget”.
”Gini aja deh mbak, mending kita kenalan aja, dan anggap saja memang kita baru pertama kenal” pintanya.
”OK, namaku Tiara” ucapku.
Tak terasa kami sudah mengobrol dalam waktu 1 jam setengah. Akhirnya aku sms temanku, karena aku yakin mereka juga mencari-cari diriku, apalagi mereka juga pasti kesulitan untuk kembali ke Hotel tanpa diriku, karena setiap perjalanan aku adalah Tour Leadernya.
Selang berapa menit krmudian, datanglah 3 orang cowo yang mengajak Tommy jalan dan sayup-sayup kudengar namaku seperti ada yang memanggil "Ara........sini....".
Ternyata itu panggilan ke 3 temanku Tasya, Dwi dan Sharin. Arrggggsss...dasar anak-anak, selalu ngilang saat aku sedang menikmati keindahan objek wisata. Dasarrrrrr......gumamku dalam hati.
Dari stasiun Tramp The Peak aku dan teman-teman langsung menuju terminal MTR Central dan dilanjutkan naik MTR ke terminal Wan Chai dimana kami menginap.
Tanpa kusadari, aku mendengar ada yang memanggilku, ternyata dia adalah Tommy, ya ampun mau apa sih ini cowo, seperti lelembut yang tampak tiba-tiba dan sembunyi-bunyi dan tanpa kusadari dia selalu memperhatikanku, sehingga dia bisa tahu dimana aku kerja dan dimana aku tinggal.
Sesmpainya di hotel, aku sempat tidak bisa tidur, aku sedang memikirkan dimana aku pernah bertemu sosok Tommy sebenarnya, karena memang wajahnya tidak asing di mataku. Sekilas aku ingat, sepertinya dia pernah memelototiku di jalan tol, ya ya...aku ingat, dia adalah cowo yang mengendarai grand vitara di jalan tol jagorawi beberapa hari yang lalu, dimana aku sempat menyerempet mobilnya dikala aku sedang membayangkan betapa asiknya liburanku di Hongkong nanti...yayayayay.....aku ingat sekarang......
Sangking girangnya, tenrnyata aku sampai membangunka ke-3 temanku yang sedang tidur pulas, mereka langsung memelototiku "tiaraaaaaaaaaaaa ada apa sih kamu malam-malam teriak yayayayayy..........Tanpa rasa bersalah, aku hanya menjawab "sori sori.......jeungs, gue tadi cuma ngigo, gue juga nggak tau ngigo mimpi apa, maap ya....bubu lagi yuks......."
Sesaat kemudian aku dan teman-temanku sudah tertidur pulas, sedangkan aku sudah tidur nyenyak tanpa rasa penasaran lagi.
Karena terlalu lelap tidurku, keesokan harinya aku bangun paling siang, dimana teman-temanku sudah mandi dan cantik semua, tiba-tiba aku merasa ada yang mencongkel kelopak mataku...Arrrrggggghhh aku berteriak "apaan seh??"
"Udah siang jeng, tumben lo bangun siangm biasanya lo yang selalu bangun pagi dan narik2 kita suruh mandi" celoteh Tasya.
"Okeh, gue mandi bentar deh, janji nggak lama"pintaku.
Sambil menuju pintu kamar mandi, bersamaan dengan itu aku mendengar ada yang menekal bell kamar "tintong..". Sejenak kuintip dari pintu ternyata ada seorang cowo yang membawa mawar putih, sambil kuucek-ucek mataku, aku tak mengenali siapa dibalik pintu itu, karena aku tidak memakai kacamata dan sepertinya nyawaku juga belum 100% kumpul. "Arrrgghhh...siapa sih" gumamku, tanpa rasa curiga, aku langsung membukakan pintu untuknya dan tanpa kuduga, ternyata itu adalah Tommy, dia sudah memakai polo hitam yang tersembul kaus putih dalamnya, serta menggenggam mawar putih di tangannya, langsung saja dia sodorkan mawar itu ke aku " pagi Tiara",,,,sambil kukucek-kucel mataku, barulah kusadar bahwa itu Tommy.
"Ya ampun Tom, sepagi ini kamu sudah disini? ddarimana kamu tau nomor kamar dan nama hotel yang aku tinggali?" tanyaku.
"kan semalam kamu bilang, kamu stay di hotel yang diid ekat mesjid wan chai, dimana lagi kalau bukan disini kan" jelasnya.
Ternyata saat itu ketiga temanku sudah merubung dibalik punggungku, tanpa mencoba untuk keluar atau menyapa siapa yang datang.
"Aku pulang dulu ya Ra, sampai ketemu lagi" ucap Tommy.
"Masya Allah, nekad bener ya cowo itu ya Ra" gumam Dwi.
"Dia siapa sih?kok kita nggak dikenalin sih?"tanya Sharin.
"dia itu Tommy, aku juga baru kenal pas kalian pada ngilang semalam, yang ngilang nggak jelas gitu", jelasku sambil bersungut-sungut.
"wah berarti kehilangan kita yang membawa berkah dong Ra" heheh, ledek Tasya.
"au ah..."jawabku...aku mandi dulu ya. Sejenak kuletakkan bunga mawar dari Tommy di gelas kosong yang tersedia di kamar mandi dan bergegas kumandi.
Hari ini adalah hari terakhir aku di Hongkong, karena nanti malam aku harus pulang ke Jakarta dengan flight terakhir.
Keesokan harinya aku langsung berangkat kerja lagi. Karena aku sedang mengantuk berat, hari ini aku naik feeder busway dari sentul. Ya alasanku karena aku ingin tidur di bus, aku sedang malas nyetir. Sambil melihat indahnya pemandangan sekitar Sentul, tiba-tiba bangku sebelahku yang sebelumnya kosong tiba-tiba ada yang duduk dan langsung menyapaku "pagi Ra", sudah selesai ya cutinya? Tersentak aku kaget.
"Tommy, kok kamu sudah disini lagi?" tanyaku. "Kapan kamu pulang?"
"Setelah nganterin bunga mawar untukmu, aku langsung naik flight ke Jakarta, dan kamu tau nggak, aku nyaris telat lho gara-gara nganterin bunga itu, hehehhe"celotehnya.
Dalam hati aku hanya bergumam sendiri "cowok yang aneh, selalu muncul penampakan nggak jelas gitu".
Itulah obrolan terakhir kami, karena terlalu lelah, aku tertidur dan ketika aku bangun, Tommy sudah tidak ada. Aku turun di Menara jamsostek seperti biasanya. Entah dimana kantornya Tommy, akupun enggan untuk menanyakannya.
Hari pertamaku kerja ini adalah hari terpentingku juga, karena akan ada perubahan struktur organisasi baru, dimana Aku sebagai Junior Manager akan mendapat rekan baru seorang Senior Manager dari cabang Head Office Belanda.
"Perkenalkan Saya Tommy" ucapnya.
Seolah-olah tidak mengenalku, Tommy menjabat tanganku dan memberikan senyumnya untukku. Namun terlihat dingin dan kenapa tidak seramah biasanya? apa dia jaim?.
Hal ini berlanjut sampai beberapa minggu. Tommy bersikap seolah tidak pernah mengenalku sebelumnya. Arrgh entahlah, ada apa dengannya.
Lama kelamaan aku malah jadi penasaran, ada apa dengan Tommy. Sampai akhirnya aku ketahui bahwa dia adalah anak kembar, dimana kembarannya bernama Toni dan menjadi diplomat muda di Hongkong. Jadi siapakah yang kukenal waktu di Hongkong dan di bus feeder busway Sentul city? Lelembut?setan? dedemit??
No comments:
Post a Comment