Minggu 29 Maret 2009 lalu aku dan teman temanku pergi ke Bandung untuk mengisi liburan. Entah ada apa dengan supirku itu,mendadakan dia menabrak mobil yang ada di depanku. Memang kondisinya saat itu 2 mobil yang di depanku berhenti mendadak, sehingga supirku sulit mengelak tabrakn beruntun itu,karena memang kecepatan mobil kami juga sangatlah tinggi. Ya maklumlah,namanya saja jalan tol,mana ada sih yang jalan lambat. Yang aku sayangkan adalah,kenapa supirku itu tidak jag jarak aman, jadi kalau ada yang berenti mendadak tidak kebablasan gini.
Ya Allah ampuni hambamu ini. Iya mungkin memang ini sentilan dariNya, tguran dariNya. Sehari sebelumnya,aku mendapat ajakan tman temanku di asosiasi chef indonesia. Mereka mengajakku ikut membantu saudara saudara kita yang terkena musibah jebolnya tanggul situ gintung di aerah ciputat,cirende. Saat itu hatiku benar benar terketuk,namun di sisi hati yang lain,hati egoisku berteriak ingin beranjak dari tempatku menuju JCC,dimana disana aku sudah janjian dengan temanku yang lain untuk melihat pameran Deep Indonesia. Memang sih,kalau ngikutin rencana awal, ke JCC sudah direncanakan jauh jauh hari. Sejak itulah sebenarnya hatiku sudah berontak,antara kemanusiaan dan egoisnya hatiku untuk memenuhi hobiku. Sampai keesokan harinya aku bisa bisanya hura hura, main main dikala saudaraku seiman banyak yang menderita karena korban situ gintung itu. Entahlah, dimana hati nuraniku saat itu.
Saat kejadian kecelakaan tersebut, tepatnya di km 61 tol cipularang dari arah bandung menuju Jakarta, barulah aku sadar bahwa musibah itu bisa trtimpa oleh siapa saja, dimanapun dan kapanpun kalau memang dikehendaki olehNya. Ya Allah ampunilah hambamu ini. Semoga kecelakaan kali ini dapat memberikan pelajaran dan pengalaman yang teramat berharga bagi seorang Tini.
Inna Lillahi wa inna ilaihi rojiun.
Friday, April 3, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment