2017 ini merupakan tahun kedua saya merayakan tahun baru di negeri sakura ini. Berbeda dengan tahun baru 2016,dimana saya masih hamil, belum ada baby, jadi saya menghabiskan malam berdua dengan suami, serasa pacaran saja hehe. Acara tahun baru orang Jepang dirayakan dengan cara macam-macam, secara umum seperti ini urutan perayaannya. Tanggal 31 malam sekeluarga malam mie toshi koshi soba. Toshikoshi soba merupakan mie di malam pergantian tahun, dimakan sebelum jam 00 malam. Isi dari mie soba ada sawi hijau, jamur shiitake kamaboko(fish cake), naruto(fish cake), kaki age (bakwan goreng besar yang isinya sayur dan di tengahnya udang, orang Jakarta menyebutnga bala-bala), lalu topping terakhir dihias dengan mitsuba (daun hijau mirip daun seledri kecil).
Tanggal 31 sekitar jam 19.00, di NHK ada acara nyanyi-nyanyi namanya kouhaku. Di acara tersebut penyanyi dibagi menjadi 2 team, team warna merah dan warna putih. Warna merah dan putih bagi orang Jepang merupakan warna kebahagian, serta kemakmuran rejeki. Berharap tahun yang baru penuh berkah, rejeki dan kebahagiaan.
Tanggal 1 Januari Jam 00 acara kouhaku berakhir. Bagi orang Jepang, mulai tengah malam itulah mereka pergi ke kuil. Datang ke kuil pada saat tahun baru disebut dengan hatsumode. Biasanya orang Jepang akan mengantri untuk berdoa setahun sekali serta mengambil peruntungan seperti ramalan (omikuji) dan menaruh harapan atau doa di tempat omikuji. Biasanya kuil akan penuh selama bulan Januari,jadi sebaiknya jangan jalan-jalan kr kuil saat tahun baru,karena akan penuh sekali. Tahun lalu setelah menonton acara nyanyi nyanyi musik kouhaku saya dan suami ke kuil,bukan untuk berdoa melainkan untuk melihat suasana dan kegiatan apa yang mereka lakukan saat tahun baru. Mereka beli jimat yang di pasang di rumah,atau ada juga yang dibawa2 (jimat kecil omamori), lalu jimat tahun lalu dibakar. Setelah acara ritual berdoa selesai,biasanya mereka minum amazake (sake panas). Lalu di luar kuil banyak penjual makanan yang menggugah selera. Nah saya dan suami tahun lalu puas mencicipi jajanan kaki lima malam tahun baru. Dari mulai takoyaki, dango, okonomiyaki, banana choco, mochiage dan lain sebagainya.
Setelah pulang dari kuil dan beristirahat. Pagi hari tangga 1 Januari orang Jepang akan makan sup mochi yang disebut oozoni. Sup yang saya buat adalah sup dengan kaldu ayam, sayurnya sawi hijau, Jamur shitake, kinoko dan wortel. Mochinya dibakar sebentar,kemudian dimasukkan ke sup tersebut. Makanan tahun baru disebut dengan osechi ryori, biasanya isinya datemaki (roll egg), oozu (kacang hitam besar, ama ebi (udang manis rebus) dan lain sebagainya.
Untuk hiasan di pusat perbelanjaan atau di hotel, ada hiasan bernama kado matsu yg berupa bambu yang dihias dan diletakkan di pintu masuk,di kanan dan kiri gerbang atau pintu.
Bagi orang Jepang tahun baru itu seperti lebaran di Indonesia. Semua orang berkumpul dengan keluarga, silaturahmi serta bagi yang memiliki kampung, mereka akan pulang kampung bertemu dengan orang tua atau kakek nenek. Jadi tahun baru di Jepang sangat identik dengan kebudayaan dan kebiasaan orang Jepang. Agak berbeda dengan keramaian tahun baru di Indonesia,dimana buni petasan dan gemerlap kembang api mewarnai langit saat pukul 00.00. Di Jepang bagi amat saat sepi, sedikit ramai di kuil,tetapi mereka tidak membuat keramaian dalam bentuk pesta mereka berdoa saja.
Demikian sharing pengalaman saya mengenai tahun baru di Jepang.