Mudik 2008

Mudik tahun ini aku dan keluarga bukan cuma ke Solo, tetapi juga mengunjungi keluarga besan (keluarga kakak iparku) di Malang. Libur lebaran kali ini menurutku lumayan sedikit, jadi rute pulang harus aku tempuh dengan pesawat agar tidak kelelahan di jalan dan suapaya bisa cepat sampai ke Jkt.

Seperti tradisi hari pertama lebaran di keluargaku, kami sholat ied bersama di mesjid terdekat dengan rumahku. Semua anggota keluarga sudah kumpul beserta 3 ponakanku. Usai sholat Ied, kami bersilaturahmi dan bermaaf-maafan dengan tetangga sekitar rumahku, lalu kami makan bersama dan meninggalkan rumah untuk ke makam papi dan mbahku di Pondok kelapa.
Seperti tahun-tahun sbeelumnya, jalan menuju pemakaman pondok kelapa selalu macet dan menyita waktu. Sekitar 2 jam kami berkutat disekitar makam. Setelah ke makam, kami kumpul di rumah bude dewi di Bekasi barat. Sedikit berbeda dari tahun-tahuun sebelumnya, setelah dari rumah bude, kami tidak menuju rumah Pakde di Kemayoran, kami langsung pulang dan siap-siap packing untuk mudik.

Aku dan keluarga meninggalkan rumah tgl 2 Oktober jam 02.30 dini hari. Pas jam 04.00 kami sudah sampai di Cirebon untuk Sholat Shubuh. Lalu lintas pagi ini benar-benar kosong dan lancar, sehingga kami tidak kelamaan di jalan.

Namun, di luar dugaan, tiba-tiba memasuki daerah ungaran lalu lintas menjadi padat dan cuacapun menjadi panas. Walhasil prediksiku jadi molor. Kami sampai di Solo di rumah pakde Mul jam 16.00. Memangsih perjalanan kami nggak terlalu ngebut, tapi berhubunga macetnya itu ampun2an mulkai dari ungaran, boyolali....makanya kami agak molor sampainya.

Sesampainya di Solo kami istirahat dan bersilturahmi ke sanak familiku disana.

Lebaran kali ini Solo tampak sepi, mungkin karena tempat-tempat makan yg pengen coba, ternyata pada tutup :).
Steelah berisitirahat kami langsung melanjutkan perjalanan kami ke Malang. Kami di malang tgl 3-5. Tgl 5nya ak pulang sendirian ke Jkt pakai sriwijaya Air, teteapi keluargaku balik ke Solo sampai tgl 8 disana.
Well...it was fun. Alhamdulillah perjalanan mudik kami nggak sesemrawut kondisi pemudik yang terlihat di TV.